Senin, 14 Maret 2016

“First Date” bersama Ducati Multistrada 1200s



Chiang Rai, KompasOtomotif – Ducati meluncurkan untuk pertama kalinya, Multistrada 1200s di ajang pameran industri sepeda motor di Milan, Italia, November 2015 lalu. Sebelum resmi meluncur di Indonesia, Ducati mengajak dua rekan jurnalis asal Tanah Air bersama puluhan lain dari Asia Pasifik, esklusif untuk menjajal kebolehannya di Chiang Rai, Thailand, akhir Februari lalu.
Serunya lagi, tes yang disiapkan kali ini adalah touring, membelah perbukitan Chiang Rai, salah satu kota peninggalan Kerajaan Dinasti Mangrai.
Unik ketika manajemen Ducati menggambarkan varian terendah dari keluarga Multistrada ini. Mereka menyebutnya sebagai, "4 Bike in 1" atau secara harafiah, artinya “empat sepeda motor jadi satu.”
Dari segmentasi, Multistrada memang merupakan sepeda motor bergaya sport touring dan diklaim mumpuni untuk segala kebutuhan berkendara. Boleh jadi tampilannya touring, tapi sepeda motor ini menggendong mesin superbike, Ducati Testastretta Desmodromic Variable Timing  (DVT), 1.198 cc, silinder kembar, dua busi, berpendingin cairan.
Langsung Akrab
KompasOtomotif langsung mulai berkenalan dengan motor tersebut, dari total peserta 22 jurnalis global , kami kebagian nomor 21. Saya pun mulai menyapa kuda besi berkelir merah tersebut. Sembari mengusap sebagai tanda perkenalan, sentuhan pertama di mulai dengan mencoba menekan tombol engine start.
Jangan kaget, motor ini sudah dilengkapi teknologi keyless entry . Jadi, sama seperti mengendari mobil mewah, kunci cukup diletakkan di dalam saku jaket, motor akan otomatis mati jika kunci berada lebih dari 2 meter. Selain lebih nyaman dan mewah, fitur ini membuat sepeda motor ini lebih aman dari aksi pencurian.

Tampilan layar di panel indikator pun langsung menyala dengan paduan warna yang terang, logo Ducati langsung muncul sebagai pembuka. Tampilan layar cukup informatif, menunjukkan speedometer,tachometer, jam, konsumsi BBM, mode berkendara (Touring, Sport, Enduro, Urban), ABS, pengingat pergantian oli, hingga fitur-fitur unggulan lainnya.

Tombol engine start pun saya tekan kembali, raungan mesin Testastretta langsung terdengar khas. Kubikasi mesin yang cukup besar dari teknologi DVT ini membuat suara knalpot terasa khas. Cukup membuat orang mafhum bahwa yang ada di dekatnya adalah Ducati.
Tanpa menunggu lama, Multistrada 1200s langsung coba ditunggangi. Motor dengan tinggi jok 825 mm ini, cukup menyulitkan saat akan ditunggangi biker dengan postur 175 cm. Namun, saat sudah nyemplak di jok yang dapat diatur ketinggiannya ini, posisi badan langsung terasa nyaman. Perasaan akrab langsung muncul!
Ducati Asia
Posisi Duduk
Desain stang fatbar yang sesuai karakter touring dari motor ini terasa nyaman dengan posisifootstep yang agak menjorok ke belakang, menciptakan segitiga posisi berkendara yang agak tegak. Kalau seperti ini, perjalanan jauh tidak akan cepat letih.
Sembari mengisi waktu, kami mencoba menjelajah beberapa fitur di panel indikator dan kokpit yang memang cukup "ramai" ini. Tak lama, rombongan pun mulai dipersilakan jalan satu persatu dari hotel tempat kami menginap dan memulai perjalanan.
Saya mencoba mode "Touring" pada awal uji coba, gigi satu pun saya tekan, motor langsung melaju dengan halus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar