Beberapa pekan terakhir adalah masa krusial bagi pembalap Indonesia Rio Haryanto. Dia sedang menunggu kepastian apakah akan mendapatkan kursi di tim Formula 1 Manor Racing.
Rio diharuskan membayar 15 juta euro atau Rp 228 miliar kepada Manor. Ini adalah biaya operasional balapan selama setahun. Duit 15 juta euro itu akan dibayar dalam lima kali cicilan. Setoran pertama, sebesar 3 juta euro, harus dibayar Rio setidaknya sebelum Manor memulai latihan musim ini, yaitu pada 21 Februari 2016.
Rio mengalami kesulitan mengumpulkan uang itu. Saat ini, baru ada satu badan usaha milik negara yang berkomitmen membantu, yaitu Pertamina. Mereka bersedia memberi dana sebesar 5 juta euro. Ada skenario bahwa jika Rio tidak sanggup membayar 15 juta euro, dia hanya akan balapan di beberapa seri saja, sesuai dengan dana yang sanggup dibayar
“Itu bisa terjadi dan sudah pernah dialami beberapa pembalap di Formula 1,” kata Rio saat berkunjung ke kantor Tempo, Jumat, 12 Februari 2016. “Tapi mudah-mudahan bisa finis semusim penuh agar ke depannnya saya lebih berpengalaman. Dengan tampil semusim penuh, kesempatan mendapatkan tawaran dari tim-tim yang lain akan lebih besar.”
Manor masih menyisakan satu kursi kosong yang bisa ditempati Rio. Rabu lalu, tim asal Inggris ini telah mengumumkan satu nama pembalapnya, yaitu Pascal Wehrlein dari Jerman.
Pada Kamis , 11 Februari 2016, Direktur Pelaksana Manor Abdulla Boulsien datang ke Jakarta untuk menemui Rio dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Menurut Rio, kedatangan perwakilan Manor itu adalah bukti bahwa mereka masih berminat meminang Rio. “Saya berterimakasih kepada Manor yang memberikan perpanjang waktu—hingga saat ini masih ada satu kursi tim Manor yang kosong. Kami akan terus berjuang untuk mendapatkan itu,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar